Arsip Penulis: AnggraitoDS

Tentang AnggraitoDS

Perkenalkan Nama Lengkap Saya Anggraito Dwi Suharto. Nama Panggilan ito. Saya berkuliah di Salah satu Universitas Swasta di Yogyakarta, Yaitu Universitas Islam Indonesia. Blog ini dibuat untuk sekedar sharing ilmu saja baik yang saya pelajari sendiri dalam kehidupan ataupun ilmu baru yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Mungkin sementara itu dulu perkanalan diri saya. Terima kasih, selamat menikmati tulisan-tulisan saya.

Mengapa IP Localhost 127.0.0.1 ?

localhost

Hallo Blogger, saya akan membahas nih mengapa localhost menggunakan IP 127.0.0.1? apakah kalian semua sudah mengetahuinya? mungkin sebagian sudah ada yang tahu ya, nah bagi yang belum mengetahui saya akan membahasnya dalam tulisan kali ini.

Seringkali para developer aplikasi web menggunakan IP 127.0.0.1 atau identik dengan localhost untuk mengetes aplikasi yang mereka buat. ketika kamu mencoba untuk membentuk sebuah jaringan koneksi ke 127.0.0.1 loopback address, itu bekerja dengan cara yang sama seperti koneksi dengan device apapun secara jarak jauh. Namun, koneksi tersebut tidak menggunakan koneksi ke local hardware network interface seperti hardware interface.

tetapi, kenapa IP localhost dimulai dengan angka 127? Jawabannya adalah karena 127 merupakan nomor jaringan terakhir yang berada pada jaringan kelas A. Jaringan kelas A tersebut memiliki subnet mask yaitu 255.0.0.0. Jadi address pertama di subnet adalah 127.0.0.1.

Bagaimanapun, jika kamu menggunakan nomor manapun dalam porsi host, hal tersebut tetap bekerja dengan baik dan kembali pada 127.0.0.1. Jadi kamu bisa saja ping 127.1.0.1 jika kamu suka.

kamu mungkin akan bertanya kenapa nomor jaringan terakhir 127 ini dipilih dalam penggunaan IP localhost? pertama kali 127 disebut sebagai loopback dijelaskan pada November 1986 RFC 990 dan pada tahun 1981, 0 dan 127 merupakan nomor yang tertera pada jaringan kelas A.

The class A network number is assigned the “loopback” function, that is, a datagram sent by a higher level protocol to a network 127 address should loopback inside the host. No datagram “sent” to a network 127 address should ever appear on any network anywhere.”

Angka 0 sudah digunakan sebagai penunjuk spesifik host, angka 127 disisakan untuk loopback. Beberapa mungkin akan menyebutkan akan lebih masuk akal jika yang dipilih adalah 1.0.0.0 untuk loopback, namun sayangnya angka tersebut sudha digunakan untuk BBC Packet Radio Network.

Mungkin itu saja pembahasan asal pemakaian localhost menggunakan IP 127.0.0.1 . Terima kasih.

Sumber :

Dari beberapa sumber via google.

Tips memilih Bahan bakar (BBM) untuk mesin kendaraan Anda

Tulisan ini saya sadur dari beberapa sumber.

Bagaimana tips memilih bahan bakar yang cocok dengan mesin kendaraan kita ? dari beberapa pilihan bahan bakar seperti premium, pertamax, pertamax plus sampai bahan bakar dari perusahaan asing seperti shell, Total dan Petronas mana yang lebih cocok ?

Berikut ini beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain :

1.) Penggunaan bahan bakar disesuaikan dengan kompresi ratio ( compression Ratio ) mesin kendaraan.
CR ( kompresi rasio ) merupakan hasil perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja.Bagaimana agar kita mengetahuinya ? kita bisa melihatnya pada buku manual atau situs resmi motor / mobil anda.

Uraiannya sebagai berikut :

Premium ( nilai oktan 88 ) untuk CR antara 7:1 — 9:1
Pertamax ( nilai oktan 92 ) untuk CR antara 9:1 — 10:1
Pertamax Plus ( nilai oktan 95 ) untuk CR > 10:1

Misalkan :
Honda jazz yang memiliki CR 10,1:1, maka cocoknya menggunakan pertamax plus.
suzuki karimun memiliki CR 8.1:1, maka cocoknya premium.
Motor Honda megapro memiliki CR 9,5 : 1, maka seharusnya menggunakan pertamax.

Bagaimana jika diisi bensin dengan Oktan lebih rendah….?

Menilik angka CR memang perlu. Soalnya bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai CR pada mesin artinya mesin membutuhkan BBM dengan nilai oktan tinggi.

Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi). Nah yang akan menjadi masalah adalah ketika bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar. Inilah yang disebut ngelitik.

Menurut Saftari, bagaimana kejamnya ngelitik bagi mesin ini bisa digambarkan ibarat telapak tangan kita ditusuk-tusuk dengan paku. Ngelitik ini perlahan tapi pasti membuat piston seperti permukaan bulan dan bahkan bisa bolong.

Bagaimana kalau diisi bensin dengan oktan lebih tinggi….?

Bensin dengan oktan tinggi seperti Pertamax, Pertamax plus dan lainnya umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih dan sebagainya, namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih bertenaga.

Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Apa yang terjadi jika pengisian BBM tidak sesuai dengan CR mesin kendaraan ? berikut akibatnya :
1. Terlalu rendahnya oktan pada bahan bakar yang digunakan, akan menyebabkan lebih boros dalam konsumsi bahan bakar.
2. Terlalu tingginya oktan pada bahan bakar membuat gagalnya pembakaran, sehingga bahan bakar yang mengendap dapat menimbulkan kerak pada ruang pembakaran.
3. Dapat menyebabkan rusaknya ring piston pada mesin motor, bisa retak atau patah.
4. Berkurangnya tenaga pacu motor yang dihasilkan oleh mesin.

2.) Berhati-hati dalam mencampur bahan bakar
proses percampuran bahan bakar beroktan tinggi dan rendah tidak akan menambah mendongkrak tenaga mesin. percampuran ini hanya akan meningkatkan proses pembakaran dan mencegah gagalnya proses pembakaran yang akan mengganggu performa mesin.

Mencampur Bahan bakar tidak akan merusak mesin, jika dilakukan pada mesin kendaraan dengan oktan bahan bakar yang rendah yaitu beroktan 88. Namun jika dilakukan pada kendaraan berokta tinggi makan akan merusak pinston pada mesinnya.

Seperti diketahui, pembakaran yang tidak sempurna terjadi karena bahan bakar yang disemburkan ke ruang bakar tidak terbakar pada saat yang tepat. Kompresi mesin yang tinggi menyebabkan suhu campuran udara dan bahan bakar cepat naik atau tinggi, sehingga cepat mencapai titik panas dan meledak. Proses inilah yang disebut dengan pembakaran dini pre-ignition atau auto-ignition disebut juga pembakaran prematur. Proses ledakan mendorong pinston seperti dipukul dengan benda keras, jika terjadi berkali-kali, pinston akan jebol.

3.) Mengikuti aturan pabrikan
Salah satu langkah terbaik agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih bahan bakar, sebaiknya mengikuti ketentuan panggunaan bahan bakar dari pabrikan.

Biasanya, tingkat besaran rasio kompresi mesin dicantumkan di buku manual atau ditunjukkan melalui sticker yang ditempel pada mesin atau di tutup tangki bahan bakar.

Bila Anda tetap memilih bahan bakar beroktan rendah untuk mobil bermesin kompresi dan akan menambahinya dengan zat aditif boleh-boleh saja. Namun, jangan berspekulasi dengan sembarang memilih. Pastikan bahan itu aman dengan konsultasi ke ahlinya.

Mungkin saja Artikel yang saja sadur dari beberapa sumber semoga bisa menjadikan pedoman bagi anda, agar secara bijaksana lebih cermat dalam memilih bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kendaraan yang dipakai.

Terima kasih.

sumber :

www.tempointeraktif.com
www.detik.com
Trisanggaraya

Mahasiswa Computing wajib miliki skill coding

Ya..itulah tema artikel saya hari ini. Sebelumnya saya mengangkat tema ini, karena saya sendiri adalah jurusan teknik informatika di salah satu universitas swasta di Yogyakarta, hanya ingin berbagi info tentang jurusan IT atau Computing ini.

Sekedar untuk membuka wawasan pembaca sekalian, bahwa jurusan IT (computing)atau Teknologi Informasi merupakan jurusan dengan jumlah peminat yang cukup digemari untuk saat ini. hal ini tidak mengherankan karena presentase tingkat pekerjaan dari bidang ini cukup luas dan semakin bertambah setiap tahunnya.Namun, apakah pembaca tau bahwa sekarang ini banyak calon mahasiswa baru yang ingin mengambil jurusan ini, cuman hanya sekedar tren tanpa dibarengi dengan skill yang wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa IT ( Computing ).

Pernah saya membaca artikel website Portal berita detikinet mengulas tentang kurangnya SDM bidang IT di indonesia. sungguh mengherankan mengingat Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 730 perguruan tinggi komputer dengan jumlah program studi sekitar 1.600. Dari jumlah lembaga tinggi tersebut sekitar 170 perguruan tinggi berada di Jabar. Namun, dari sekian perguuan tinggi yang ada jumlah lulusan Doktor dari bidang IT saja cuman berkisar 25.000 saja, jumlah yang cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di indonesia.

Mengapa hal ini bisa terjadi..??

Sebagian jawabannya atau bahkan setengah persen lebih menjawab lemahnya skill coding.

Banyak sekarang ini, akibat dari lemahnya skill coding mahasiswa tingkat akhir Computing sering mengambil jalan pintas yaitu mengikuti kursus-kursus. bahkan ada juga yang project mereka tidak diselesaikan sendiri, namun dibantu jasa pembuatan skripsi…OMG apa kata dunia SDM indonesia nantinya…hxhxhxhx.

Lemahnya skill coding mahasiswa di Indonesia adalah penyakit gawat, menular, mematikan dan secepatnya harus diberantas tuntas :). Mungkinkah ini juga yang membuat produksi software kita secara kuantitas dan kualitas dibawah negara tetangga kita? Ingat bahwa menurut laporan IDC dan Gartner, jumlah developer professional Indonesia mencapai 71.600 orang di tahun 2008. Jumlah developer kita tiga kalinya malaysia dan empat kalinya singapore loh 😦

Informasi tambahan yang saya dapat dari beberapa sumber, jurusan computing di Indonesia mengambil acuan kurikulum IEEE Computing Curricula 2005. Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer alias APTIKOM, yang menjadi wadah universitas yang memiliki jurusan atau prodi computing, membuat kurikulum inti yang mengacu ke IEEE Computing Curricula 2005, meskipun di beberapa sisi tidak konsisten 🙂 Tidak konsisten karena Information System (Sistem Informasi) dan Computer Engineering (Teknik/Sistem Komputer) saja yang direkomendasikan jadi jurusan atau prodi. Computer Science (Ilmu Komputer), Information Technology (Teknologi Informasi) dan Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak) disuruh tumplek beg di satu wadah namanya Teknik Informatika 😦

Padahal sebenarnya pembobotan materi yang dibidik berbeda-beda. Silakan cek dari gambar di bawah, target kemampuan yang diharapkan dari lulusan masing-masing cabang ilmu computing menurut IEEE Computing Curricula 2005.

Secara IEEE Computing Curricula 2005, mahasiswa prodi/jurusan/fakultas/ dibawah disiplin ilmu computing, boleh tidak mengerti masalah sistem informasi atau teoritika database (mahasiswa CE misalnya), boleh juga nggak ngerti arsitektur komputer (mahasiswa IS dan IT misalnya). Tapi seluruh mahasiswa wajib hukumnya, dan ini wajib ain sifatnya 🙂 punya skill coding.

Grafik pembobotan kurikulum menurut IEEE Computing Curricula 2005 adalah seperti di bawah. Sekedar informasi, CE=Computer Engineering (Teknik Komputer), CS=Computer Science (Ilmu Komputer), IS=Information Systems (Sistem Informasi), IT=Information Technology (Teknologi Informasi), SE=Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak). Kemampuan coding dan programming masuk di materi Software Methods and Technologies. Lihat bahwa semua cabang ilmu di bawah computing membuat lengkungan di materi itu, meskipun dengan bobot berbeda antara sisi theoritical dan applied. Dan lihatlah di cabang ilmu software engineering, bentuk ovalnya paling manis dan sempurna, khususnya bobot untuk aspek Software Methods and Technologies 🙂

Ketika ada dosen atau peneliti di kampus yang mengatakan bahwa coding dan programming tidak wajib bagi mahasiswa jurusan computing, itu sebenarnya mencederai dunia kurikulum IT di Indonesia dan dunia hehehe. Mahasiswa computing tanpa skill coding itu bagaikan garam tanpa asinnya 🙂

OK, sebenarnya bagaimana kiat mendesain materi ajar dan mata kuliah supaya tidak ada mahasiswa computing yang terkena penyakit mental tersebut? 🙂

* Desain mata kuliah untuk tidak mengajarkan banyak bahasa pemrograman dengan paradigma yang sama. Mengajari mahasiswa dengan banyak bahasa pemrograman, artinya mendidik mereka untuk tidak menguasai satupun bahasa pemrograman.
*Fokuskan ke satu bahasa pemrograman utama dan gunakan untuk penugasan di setiap mata kuliah. Capai level mahir di satu bahasa programming baru berpindah ke bahasa pemrograman yang lain. Saya dulu di Saitama University sampai semester 4, hanya boleh menggunakan bahasa C untuk semua penugasan mata kuliah. Semester lima baru diajarkan Object-Oriented Programming (OOP). Konsep OOP benar-benar maknyus kita pahami, ketika kita sudah dibuat pusing memanage ribuan baris code pemrograman procedural. Konsep abstraction begitu nyata, teoritika inheritance begitu mempesona, dan hakekat class yang seperti cetakan kue dengan kuenya sendiri adalah object, begitu jelas, tuntas dan sempurna 🙂
* Libatkan mahasiswa dalam berbagai project riil untuk melatih dan mendekatkan ilmu yang dipelajari ke dunia industri
* Bila memungkinkan hindari ujian bergaya multiple choice, arahkan ke develop project atau laporan analisa
* Bagi mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir, khususnya untuk yang software (product) development, wajibkan menggunakan tahapan software development life cycle (specification, design, coding, testing). Latih menyusun business process dan mendesain software dengan menggunakan UML yang relatif sudah standard.

ya kesimpulannya sich Di sisi mahasiswa, mahasiswa juga harus aktif, jangan malas untuk banyak mencoba dan mencoba. Ingat bahwa tidak akan bisa mengandalkan materi kuliah untuk menjadi mahir di pemrograman. Bila perlu bikin project software kecil-kecilan dan mulai tawarkan lewat internet.

Bagaimana Pendapat anda, silahkan comment-nya..:)

Source :

Detikinet
romisatriawahono Blog

website srimulyono.net, siap menandingi srimulyani.net..??

Barusan saya liat di website portal berita detikinet.com, mengangkat tema tentang website srimulyono.net terbesik saya untuk sedikit mengulasnya.

bagi yang belom mengetahui beritanya silahkan klik link ini http://www.detikinet.com/read/2010/10/10/172629/1460556/398/srimulyononet-coba-saingi-srimulyaninet/?i991101105

setelah saya liat dan baca-baca di website itu, ternyata website ini dikelola oleh Farid Gaban, Dandhy D. Laksono, Sigit Pramono, Sam Ardi, Budi Santoso, Hertasning Ichlas, Blontank Poer, Doddy Farhan, Ilarius Wibisono, Asep Saefulah, Yossy Suparyo, Ahmad Suwandi, Sigit Widodo, Ahmad Yunus, dan Sammy Pangarepan , mereka-mereka ini mempersembahkan website ini kepada semua jutaan orang dengan nama Sri dan Mul, yang tidak lain digambarkan sebagai contoh pelaku ekonomi tingkat bawah.

Kalo bisa saya simpulkan website ini juga digunakan juga sebagai ajang ekspresi oleh sang pembuat kepada para pelaku-pelaku ekonomi tingkat atas agar selalu lebih memperjuangkan ekonomi-ekonomi tingkat bawah atau kerakyatan, hal ini terlihat dari tulisan-tulisan yang sedikit menyentil bagi kalangan pimpinan ekonomi tingkat pejabat. beberapa contoh postingannya mengangkat kasus bail-out yang tidak lain melibatkan menteri keuangan saat itu Sri Mulyani dan gubernur Bank Indonesia saat itu boediono (skarang Wapres).

penasaran silahkan kunjungi websitenya disini

nich screeshootnya :

bagaimana komentar anda..??

Gliese 581g, Planet baru menyerupai Bumi

Setelah lama ngga’ nge-blog akhirnya hari ini saya menulis lagi..:), kali ini saya membahas tentang penemuan planet baru yang menyerupai kondisi di Bumi. Penasaran apa itu Gliese 581g..?? silahkan baca artikel saya ini yg disadur dari beberapa sumber.

Kilas penemuannya Planet Gliese 581g ( Dikenal dengan planet Goldilock / Zarmina ).

Sekitar Akhir September 2010, ilmuwan NASA yang tergabung dalam ekspedisi pemburu planet baru, menemukan sebuah planet Goldilock, yang kemudian menamainya dengan nama Gliese 581g.

Tim Pemburu yang menemukannya adalah Steven Vogt dari University of California (UC) Santa Cruz, Paul Butler dari Carnegie Institution, Eugenio River dari UCSC, Nader Hagahighipour dari University of Hawaii, Manoa, serta Gregory Henry dan Michael Williamson, dari Tennessee State University.

mengapa planet ini dinamakan dengan Gliese..? planet ini berada di konsleti libra, dalam sistem tata surya dikenal bintang kerdil merah (Red Dwarf). untuk menghormati sang penemunya astronom Jerman Wilhem Gliese, pada tahun 1957, maka planet ini diberi nama Gliese.

Gliese 581 memiliki sejumlah planet yang mengitarinya, yang kemudian diberi nama Gliese 581 dengan diimbuhi dengan abjad di belakangnya sebagai pembeda. Planet yang paling dekat dengan bintang induk Gliese 581 diberi nama Gliese 581e, disusul Gliese 581b, dan Gliese 581c. Planet yang berada di posisi keempat adalah planet yang baru ditemukan, Gliese 581g. Dua planet di belakangnya diberi nama Gliese 581d, dan yang terjauh Gliese 581f. Nah dari sekian planet jenis gliese yang ditemukan, planet Gliese 581g inilah yang mirip dengan kondisi Bumi, sehingga diprediksi bisa untuk kehidupan manusia di masa depan.

Steven Vogt, penemu planet itu, kurang sreg dengan nama Gliese 581g. Planet baru ini, katanya, “terlalu cantik untuk diberi nama Gliese 581g.” Vogt lebih suka menamainya Zarmina, nama istri Vogt yang tinggal di California….he3x..ternyata narsis jga ya…ilmuwan yg satu ini…:hammer:

setelah ane bahas kilas penemuannya, skarang kita lebih deket lgi yuk…sma planet atu ini….silahkan disimak booz…

Lebih dekat dengan Planet Gliese 581g ( Dikenal dengan planet Goldilock / Zarmina )

Planet ini mirip dengan bumi. Ukurannya lebih besar, sekitar 20 hingga 50 persen lebih besar dari bumi. lumayan gede nich dan diharapkan bisa menampung lebih banyak bangunan atau manusia dsini…h3x.

Bagaimana keadaan di sana? Zarmina ini memiliki massa 3 hingga 4 kali lebih besar dari massa bumi. Gravitasi di permukaannya juga lebih besar, sekitar 1 hingga 1,5 lebih besar dari gravitasi bumi. Artinya, kalau kalau di bumi bobot Anda 70kg, maka di Zarmina akan melar hingga sekitar 100kg.

Kekuatan gravitasi yang lebih besar itu, membuat Zarmina mampu menahan lapisan atmosfer di permukaannya. Atmosfir memang sangat penting, terutama untuk menjaga tekanan air, agar tetap bisa berwujud cair.

“Dari data yang kami kumpulkan planet ini berada di jarak yang tepat untuk menemukan keberadaan air, dan massa planet ini juga tepat untuk keberadaan atmosfir,” kata Paul Butler, peneliti dari Carnegie Institution of Washington, yang membantu Vogt. Dengan posisi seperti itu, Zarmina mungkin saja bisa dihuni manusia.

Ahli Riset Astronomi Astrofisika dari LAPAN, Profesor Dr. Thomas Djamaludin, menegaskan bahwa setidaknya ada tiga syarat utama sebuah planet bisa dihuni. Yakni sumber panas (matahari), air dan kehidupan organik. Dari indikasi yang ditemukan para ahli, Zarmina sudah memenuhi dua dari tiga syarat tadi.

Jarak Zarmina dengan matahari ( Gliese 581) sekitar 0,15 satuan astronomi (SA). Dan 1 satuan SA setara dengan jarak bumi dengan matahari, atau sekitar 150 juta km.

Artinya, jarak Zarmina dengan mataharinya (Gliese 581) 7 kali lebih dekat daripada jarak bumi ke matahari. Bila bumi memiliki revolusi selama 364 hari, Zarmina hanya memerlukan 37 hari guna menuntaskan sekali putaran di orbitnya.

Karena Gliese 581 jauh lebih kecil dari ukuran matahari yang dikitari bumi, bintang itu tak akan sepanas matahari. Oleh karenanya, suhu rata-rata permukaan Zarmina, diperkirakan berkisar antara -31 hingga -12 derajat Celsius.

Namun temperatur aktual planet ini cukup ekstrim. Bisa sangat panas. Bisa pula sangat dingin. Menurut Vogt, di antara kawasan panas dan dingin, terdapat wilayah terminator.

Pada wilayah terminator yang dilewati garis khatulistiwa, suhunya terasa hangat, seperti di Meksiko atau Ekuador, di mana penghuni di sana masih cukup nyaman mengenakan kaus berlengan.

Di wilayah yang panas, angin akan bertiup dengan kecepatan 30-40 mil per jam. Sementara di tempat yang dingin, angin berhembus dengan kecepatan hingga 10 mil per jam.

Uniknya, lantaran letaknya cukup dekat dengan bintang induk, Zarmina sama sekali tidak melakukan rotasi seperti bumi. Untuk mempertahankan posisinya dari tarikan gravitasi matahari (Gliese 581), posisi Zarmina terkunci.

Permukaan yang menghadap matahari akan tetap mendapat cahaya dan panas, sementara permukaan sebelah belakang akan gelap dan dingin sepanjang masa. Oleh karenanya, di planet itu tidak ada siang dan malam. Bagian yang menghadapi matahari selalu siang dan bagian sebaliknya, malam selalu….buuzeett yang ini kyaknya agak susah nich menyesuaikannya klo jdi ksono…hxhxhxhxhx….atau milih tmpat kalee ye..sesuai keinginan kita..haha…..klo yg hoby kerja pilih yg siang..klo yg hobby mlem2 di tmpat yg mlem…OK kita lanjut lagi pembahasaanya…

eiitss…tau ngga’ pembaca ternyata proses untuk menemukan planet ini dah skitar 11 tahun yang lalu lo..

Penemuan ini adalah hasil jerih payah Steven Vogt dan timnya, yang mengawali penelitian yang disponsori National Science Foundation dan NASA, sejak 11 tahun lalu.

Vogt, adalah Profesor astronomi dan astrofisika yang telah melakukan observasi di berbagai riset UCSC dan University of California Observatories, sejak 1978. Vogt adalah orang yang mendesain spektrometer HIRES, yang digunakan untuk mengukur kecepatan radial sebuah bintang.

Ini memang seperti berada di perbatasan antara fiksi dan kenyataan. Para peneliti sendiri tak pernah melihat langsung planet Zarmina melalui teleskop, karena teleskop hanya bisa melihat cahaya dari bintang induk Gliese 581.

Mereka hanya bisa menganalisa adanya planet-planet – termasuk Zarmina, dengan menggunakan spektrometer yang mampu mengukur kecepatan radial bintang Gliese 581.

Gaya tarik menarik antara bintang Gliese 581 dengan Zarmina, menyebabkan bintang induk mengalami pergerakan dan berputar pada orbit yang kecil. Dengan mengamati kecepatan radial itulah, kemudian planet Zarmina terdeteksi dan dapat diperkirakan massa dan orbitnya.

Penemuan Zarmina sendiri dicapai melalui perdebatan dan kompetisi yang cukup seru di kalangan para peneliti. Untuk mengumpulkan data-data, setiap tahun Tim Vogt hanya memiliki 15 hari untuk menggunakan teleskop, yang diantre oleh begitu banyak tim yang meriset berbagai obyek penelitian.

Untungnya, Vogt berhasil meyakinkan pihak Swiss untuk membagi data-data guna menuntaskan risetnya. “Saling membantu satu sama lain, adalah cara terbaik untuk menemukan kebenaran,” ujarnya.

menunggu penemuan planet habitable selanjutnya…

Penemuan Vogt itu disanjung para ilmuwan ternama. Salah satunya adalah Sara Seager, pakar Eksoplanet (planet-planet di luar tata surya) dari MIT. “Penemuan ini sangat incremental dan monumental,” kata Sara.

Menurutnya, riset-riset yang dilakukannya telah menemukan beberapa planet yang lebih kecil dan letaknya dekat dengan zona yang bisa ditinggali manusia (habitable zone). Tapi, dia melanjutkan, “Ini adalah planet yang benar-benar berada di habitable zone.”

Disanjung begitu rupa, Vogt dan Butler tetap merendah. Penemuan ini, kata Vogt, bukanlah puncak dari pencapaian astronomi. Zarmina, katanya, cuma pemicu awal yang akan membawa ke berbagai penemuan planet-planet Goldilock berikutnya.

“Planet ini begitu dekat, dan kami menemukannya dengan cukup singkat. Boleh jadi, kami akan menemukan yang seperti ini lagi,” kata Vogt.

Di luar Zarmina, diperkirakan masih ada lebih dari 400 planet ekstrasolar yang menunggu ditemukan. Namun, seperti kata Profesor Thomas Djamaluddin, penemuan planet-planet habitable saat ini lebih pada tujuan penemuan terhadap kemungkinan adanya kehidupan mahluk cerdas lain selain manusia.

trus, berapa lama sich agar kita bisa nyampai kesono..??

Sementara untuk tujuan untuk membangun koloni manusia di planet tersebut, masih belum terpikirkan. “Itu masih lebih mirip dengan cerita science fiction,” kata Djamaluddin. Sebab, untuk mencapai planet Zarmina yang jauhnya sekitar 20 tahun cahaya (sekitar 200 triliun km), butuh waktu yang sangat lama.

Menurut Vogt, sebuah pesawat luar angkasa berkecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya (kecepatan cahaya adalah 300 ribu km per detik), baru akan membawa manusia sampai ke planet itu dalam waktu 220 tahun.

Saat ini, mungkin hanya Kapten Kirk dengan USS Enterprise-nya yang bisa membawa manusia ke Zarmina. Kecepatan aman USS Enterprise yang mencapai 5 Warp (sekitar 100 kali kecepatan cahaya) secara teoritis bisa membelah jarak bumi ke Zarmina hanya dalam tempo kurang dari 2 jam.

Nah setelah mengetahui ulasan artikel diatas, apakah anda ingin mencobanya..?? sejenak kita berpikir bersama bagaimana memperbaiki kerusakan Bumi tercinta kita ini, agar tidak semakin parah.

mungkin itu saja artikel kali ini terima kasih, comment dari anda selalu saya tunggu terima kasih.

Source :

http://sorot.vivanews.com/news/read/181937-zarmina–planet-mirip-bumi
http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/10/01/857391/planet-goldilocks-akan-menggantikan-bumi/